Al
Ghalayini, seorang ulama besar, ahli bahasa, ahli hukum, wartawan,
penceramah, dan pakar sastra. Beliau bernama Musthafa bin Muhammad
bin Salim bin Muhyiddin bin Musthafa Al Ghalayini. Dilahirkan di
Beirut pada tahun 1886 M/ 1303 H. Keluarganya merupakan keturunan Al
Fawayid, sebuah suku dari Al Huwaithat yang tinggal di antara 'Aqabah
dan sebagian daerah Hijaz.
Beliau
tumbuh di Beirut Al Uthmaniah. Pada masa itu (abad 18 - 19) sedang
terjadi banyak pergerakan keilmuan berupa pesantren, sekolahan,
sekolaah tinggi baik memperlajari keilmuan umum, kemasyarakatan,
kesastraan, ataupun jurnalistik, serta banyaknya karangan-karangan
ilmiah dalam berbagai cabang keilmuan. Pada masa itu juga sedang
terjadi kebangkitan politik yang bertujuan untuk memperbaiki
kekacauan-kekacauan yang ditimbulkan oleh pemerintahan Uthmaniah.
Al
Ghalayini termasuk salah satu dari ratusan ulama di Lebanon yang
pemikirannya tak terkena pengaruh oleh kondisi saat itu.
Syaikh Al
Ghalayini mendapatkan pendidikan pertamanya melalui halaqah-halaqah
yang dibuka oleh para ulama di Jami Al Umry di Beirut. Beliau belajar
kepada syaikh Muhyiddin Al Khayyath, syaikh Abdul Bashith Al Fakhury,
dan syaikh Shalih Al Rifa'i Al Tharabalsy.
Kemudian
Al Ghalayini berpindah ke Mesir, terdaftar di Jami Al Azhar Al
Syarif. Beliau menimba ilmu dari para ulama di sana. Di antaranya
adalah syaikh Sayyid bin Ali Al Murshafy, syaikh Muhammad Abduh –
mufti negara mesir – serta banyak ulama lain yang ahli dalam bahasa
Arab dan ilmu syariat.
Tak lama
kemudian Al Ghalayini kembali ke Beirut dan menetap ke Jami Al Umry,
setelah beliau menerbitkan kumpulan tulisannya yang berjudul 'Al
Ahram Al Mishriyyah' (Piramid-Piramid Mesir) yang berisi
gagasan-gagasannya tentang perbaikan sistem pengajaran di Al Azhar Al
Syarif. Setelah itu, beliau bergabung dengan perkumpulan pengajar di
Universitas Uthmaniyyah.
Al
Ghalayini juga mengajar di beberapa sekolah di Beirut. Di antara yang
paling sering adalah Universitas Islam milik syaikh Al Azhary,
kemudian madrasah Sulthaniyyah dan Universitas Syar'iyyah. Beliau
juga menjadi wartawan dan pengarang. Belaiu telah menerbitkan majalah
Al Nibras pada tahun 1902 M.
Al
Ghalayini mendedikasikan dirinya sebagai pengajar bahasa dan sastra
Arab di nadzarah al ma'arif di
Beirut pada tahun 1910 M.
Al Ghalayini bergabung dengan organisasi-organisasi kebangsaan dan
politik demi ikut menyelesaikan permasalahan politik yang sedang
terjadi di Beirut.
Al Ghalayini adalah seorang khatib yang banyak memberikan motivasi
untuk melawan kekacauan yang bergejolak pada masa kepemimpinan raja
Abdul Hamid, karena pengaruh dua gurunya, syaikh Muhammad Abduh dan
syaikh Jamaluddin Al Afghany.
Banyak pangkat yang Al Ghalayini peroleh, di antaranya dipilih
sebagai anggota dewan militer dibawah kepemimpinan Abdullah di
Yordania. Abdullah pun menyerahkan pendidikan anaknya, Thalal dan
Naif, kepada Al Ghalayini dengan mengajarkan mereka bahasa dan sastra
Arab. Tak lama tinggal di Omman, akhirnya Al Ghalayini kembali ke
Beirut dan menetap di sana.
Al
Ghalayini juga terpilih sebagai ketua Majlis A'la Syariat Islam di
Lebanon. Diangkat dan diberi kehormatan tersebut pada suatu perayaan
yang meriah di Sekolah Tinggi Abbasiyyah, dengan dihadiri banyak
ulama dari Beirut, Damaskus, Yerussalem, Baghdad, dan Mosul, yang
bertempat di Haziran pada tahun 1932 M, dan umur Al Ghalayini saat
itu 47 tahun.
Al
Ghalayini diminta untuk menduduki kursi kehakiman di Beirut selama
beberapa tahun, kemudian menjadi penasihat tinggi kehakiman di
Beirut. Dan inilah pangkat terakhir yang beliau peroleh.
Karangan
– karangan Al Ghalayini dalam bidang bahasa Arab :
- Al Thurayya Al Mudhiyyah fi Al Durus Al 'Arudhiyyah
- Al Qawaid Al 'Arabiyyah
- Rijal Al Mu'allaqat Al 'Asyr
- Al Durus Al Arabiyyah
- Jami' Al Durus Al 'Arabiyyah
- Nadzarat fi Al Lughati wa Al Adab
Al
Ghalayini juga memiliki banyak tulisan tentang kemasyarakatan,
pendidikan, politik, perbaikan diri, dan tentang beberapa metode
pengajaran. Diantaranya :
- Arij Al Zuhr
- Al Islam Ruh Al Madinah fi Al Rad 'Ala Kurmur
- 'Iddzat Al Nasyiin.
- Nadzarat fi Al Adab wa Al Fiqh
- Lubab Al Khair fi Siyar Al Nabi Al Mukhtar
- Al Ta'awun Al Ijtima'i
- Nukhbatun min Al Kalam Al Nabawy
- Diwan Al Ghalayini (fi Syi'r al Fakhr wa Al hikmat wa Al Wathaniyyah)
- Nadzarat fi Al Sufur wa Al Hijab.
Setelah
banyak memberikan perannya dalam berbagai bidang, aktifitaas Al
Ghalayini terhenti. Beliau terjangkit sebuah penyakit yang akhirnya
menghentikan hidupnya. Al Ghalayini wafat pada tanggal 17 Februari
1944 M, dimakamkan di Jabanah Al Basyurah, Beirut.
Semoga
Allah selalu memberikan rahmat kepada Beliau, memberikan manfaat atas
ilmu, peran dan kiprahnya untuk semua orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar